Pages

Subscribe:
Snowfall Widget for Blogger

Labels

Kamis, 22 Maret 2012

Sejarah Emissivity


Sebuah sejarah singkat yang mana menggambarkan awal mulanya emissivity dapat berdiri. Sejarah ini diceritakan salah satu pendiri emissivity yang bernama Elok Mustika Sari (K42).
Awal ceritanya seperti ini, terjadi pada waktu sibuk-sibuknya pengkaderan angkatan 2004, mbak Nuril (K42) menemui mbak Elok mengajak membuat sesuatu yang baru yang lebih bisa menampung ide kreatif mahasiswa. Pada saat itu juga terpikir bahwa jika hanya ada satu ormawa di himpunan ini akan mengkerdilkan kreativitas mahasiswa yang cuma tertampung beberapa, bukan selektif mungkin yang didapat, karena pasti semua mahasiswa punya potensi mengembangkan diri untuk lebih, hanya kesempatan atau bidangnya saja yang berbeda, jadi orientasi mbak Nuril (K42) dan mbak Elok (K42) akan memfokuskan disini, yang mana pada saat itu mbak Nuril (K42) dan mbak Elok (K42) mendapatkan banyak tawaran masuk ormawa-ormawa yang ada, tetapi bagi mbak Nuril (K42) dan mbak Elok (K42) jabatan apapun yang ditawarkan saat itu tidak serta merta mereka terima karena mereka merasa organisasi yang baru ini butuh energi lebih. Oleh sebab itu mereka putuskan untuk mendirikan organisasi pers yang bukan sekedar "pers" cetak, tetapi benar-benar pers masa kini yang lebih berbobot dengan daya kemasnya.
Akhirnya, mbak Nuril (K42) dan mbak Elok (K42) meminta bantuan mas Ali Ridho (K41), mas Punjung Sasmito  (K42), dan mas Shandy (K41) untuk mengelola awal organisasi ini. Supaya tidak vakum, terbitlah satu majalah untuk kegiatan awal organisasi ini sebagai pengisi waktu disaat para pendiri mengurus status organisasi ini. Kami benar benar-benar diuji, biaya cetak, dukungan-dukungan, ide-ide benar-benar murni dari individu kita, hingga majalah terbentuk, kita mulai mencari nama untuk majalah ini, akhirnya sepakat kata “emissivity” yang diambil dengan harapan arti dari misi dan visi ada di ART. Setelah majalah tercetak, kami tidak cukup puas, karena organisasi ini harus menjadi pers itu berdiri sendiri tidak ada embel-embel pers kepunyaan siapa, hingga berinisiatif mendirikan unit pers langsung dibawah jurusan. Dukungan dari para dosen, alumni-alumni , teman-teman luar jurusan Teknik Kimia maupun dalam tekkim, terus kami galakka. 
Setelah hampir satu tahun, emissivity disetujui menjadi unit dibawah jurusan ketika itu dibawah kajur bapak Mafud Dea. Selama proses status unit kami bagi tugas, mbak Elok  dibantu alumni tekkim K-37 mas Hari Sasongko (yang sekarang menjadi suami mbak Elok) yang mencari dukungan plus perijinan unit. Sedangkan mbak Nuril dibantu mbak Seli (K42) fokus menerbitkan majalah kedua, mas Punjung dengan mas Ali sebagai tim yg membantu semuanya. Hingga fix berdiri, akhirnya kami baru mencari anggota baru, tapi tetap masih direpotkan masalah kantor, alhamdulillah melalui lobi yang lumaya alot, kami berhasil meminta ruang dekat plasa, dengan harapan bisa dekat dengan mahasiswa yang lain, sehingga mudah membagi berita. 
Selama berdiri, banyak sekali ormawa dalam yang sempat kontra, itu menjadikan acuan kami untuk membuktikan bahwa kami bukan berdiri sebagai saingan, tetapi wadah yang sama-sama menginginkan mahasiswa orange lebih kreatif dan inovatif. Pada tiap event Teknik Kimia maupun ITS, kami selalu menampilkan sesuatu, meski terkesan dadakan, tapi kami yakin itu salah satu bentuk promo kita.
Satu hal, selama masa kepemimpinan, kami tidak pernah meminta sumbangan dari siapapun, termasuk alumni maupun jurusan. kami jual apa yang bisa kami jual, tetapi tetap tidak melupakan  unsur pers di situ, Alhamdulillah SHU kita kemarin kalau tidak salah sisa 4-6 jutaan.
Kalo diingat masa-masa  itu, rasanya semangat itu muncul lagi. Semoga dengan cerita singkat ini bisa mengilhami semua dalam mengelola pers, organisasi ini masih langka di ITS, jadi banggalah bisa mengelolanya dengan memaksimalkan apa yang kita punya.

0 komentar:

Posting Komentar